kursus komputer excel di semarang

KURSUS KOMPUTER



Bagi banyak anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD), mengenali dan menanggapi kontak mata, bahasa tubuh, dan nada suara adalah tantangan utama. Meningkatkan keterampilan sosial tersebut dapat membutuhkan banyak pekerjaan — memberi beban pada pengasuh dengan waktu, sumber daya, dan uang yang terbatas untuk terapi. Sekarang, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya 30 hari dengan robot di rumah yang memberikan umpan balik sosial dapat secara dramatis meningkatkan interaksi anak dengan orang lain.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa robot — dan permainan dengan umpan balik otomatis — dapat mengubah perilaku anak-anak dengan autisme, setidaknya dalam jangka pendek. Interaksi semacam itu telah ditunjukkan untuk membantu anak-anak menangkap isyarat-isyarat sosial, seperti membuat kontak mata yang berkelanjutan, yang mungkin mereka lewatkan dari pengasuh mereka. Tetapi menerjemahkan keterampilan baru ini ke dalam interaksi orang-ke-orang yang lebih baik mungkin memerlukan pelatihan yang lebih lama dan lebih intensif, dan beberapa penelitian telah cukup besar — ​​atau cukup lama — untuk menunjukkan perbaikan yang signifikan dan bertahan lama.

Jadi Brian Scassellati, seorang ahli robotika dan ilmuwan kognitif di Universitas Yale, mengumpulkan eksperimen yang memberi anak-anak hubungan jangka panjang dengan bot mereka, yang dapat mereka bagi dengan keluarga mereka. Timnya menyediakan 12 keluarga dengan komputer tablet yang berisi permainan sosial dan versi modifikasi dari robot yang dijual secara komersial yang disebut Jibo, yang diprogram untuk mengikuti permainan dan memberikan umpan balik. “Sebagai seorang robotik, itu adalah salah satu hal yang paling menakutkan di dunia. Meninggalkan robot di sana dan berharap mereka akan melakukan hal-hal yang telah kami program untuk mereka lakukan, ”kata Scassellati.
MENDAFTAR UNTUK NEWSLETTER SETIAP KITA
Dapatkan lebih banyak konten hebat seperti ini dikirimkan langsung kepada Anda!


KURSUS KOMPUTER



Alamat email *
Klik untuk melihat kebijakan privasi.

Bidang yang harus diisi ditandai dengan tanda bintang (*)


Selama 30 menit setiap hari selama 30 hari belajar, anak-anak duduk di samping orang tua mereka atau anggota keluarga lainnya dan bermain game sementara Jibo berinteraksi dengan mereka. Permainan ini didasarkan pada teknik terapi klinis untuk meningkatkan keterampilan sosial yang berbeda, termasuk pemahaman sosial dan emosional, mengambil perspektif orang lain, dan menyelesaikan tugas secara berurutan. Misalnya, dalam permainan yang disebut Rocket dimainkan di tablet komputer, anak dan pengasuh bergantian membangun kapal roket dengan menyeret bagian di sekitar layar. Layar kemudian disetel ulang untuk menyembunyikan desain ini, dan pemain pertama harus menjelaskan kepada pemain kedua cara membuat ulang desain.

Sepanjang pertandingan, Jibo akan memodelkan perilaku sosial yang baik dengan memusatkan perhatiannya pada anak atau penjaga dan mengorientasikan tubuhnya ke arah mereka. Ia juga menyuruh anak itu melakukan hal yang sama. "Inti dari robot," kata Scassellati, "adalah untuk membuat interaksi antara anak dan orang tua lebih baik. Semua keterampilan yang mereka pelajari, mereka belajar untuk mengarahkan ... kepada orang tua, bukan ke robot. ”Di beberapa titik, robot akan memanggil anak dengan nama, meminta mereka untuk terlibat dengan pengasuh mereka dengan melihat mereka . Setelah setiap sesi, perangkat lunak sistem mengubah kesulitan permainan berdasarkan kinerja anak.


KURSUS KOMPUTER

Jibo, robot mirip manusia, menyaksikan anak-anak bermain game, menawarkan arah dan memodelkan perilaku sosial yang baik dengan memutar kepala dan tubuhnya, dan membuat kontak dengan mata beranimasi. BRIAN SCASSELLATI / Yale UNIVERSITY
Pengasuh juga mencetak anak-anak tentang bagaimana mereka berperilaku di sekitar orang lain (termasuk diri mereka sendiri) dan seberapa terlibatnya mereka selama pertandingan. Peneliti memfilmkan sesi, mencari perubahan dalam bahasa tubuh dan isyarat sosial di antara anak-anak. Akhirnya, para peneliti menguji anak-anak pada "perhatian bersama," yang mengukur seberapa baik seseorang dapat mengingatkan orang lain terhadap suatu objek dengan cara pandang mata, menunjuk, atau deskripsi verbal. Pengujian itu terjadi empat kali: 30 hari sebelum percobaan, pada hari pertama pertandingan, pada hari terakhir pertandingan, dan lagi 30 hari setelah akhir intervensi.

Laporan pengasuh menunjukkan bahwa keterampilan sosial dari semua 12 anak meningkat selama penelitian, para peneliti melaporkan hari ini di Science Robotics. Mereka lebih responsif terhadap komunikasi, memulai percakapan lebih banyak, dan membuat lebih banyak kontak mata dengan orang lain. Skor perhatian bersama rata-rata anak-anak juga meningkat antara hari pertama dan terakhir dengan robot, meningkat sebesar 33% sebelum turun sedikit 30 hari setelah penelitian berakhir.

Scassellati mengatakan dia tidak terkejut dengan drop setelah bermain dengan robot-robot itu berhenti. "Bahkan jika saya menempatkan terapis terbaik yang saya miliki di rumah Anda, kami tidak akan berharap untuk melihat perubahan permanen setelah hanya 30 hari." Sejauh ini, hasil terapi robot mirip dengan terapi lain untuk ASD, dalam hal perubahan seiring waktu, katanya. “Kami tidak dapat mengatakan pada titik ini bahwa robot benar-benar menghasilkan perubahan sosial jangka panjang dan langgeng, tetapi apa yang kami lihat sangat menjanjikan.”

KURSUS KOMPUTER